Senin, 21 Mei 2012

Sayangku Selalu Untukmu


Sayangku Selalu Untukmu

Sayang…
Kau Selalu Ku Kenang
Cinta…
Kau Selalu Ku Puja
Rindu…
Kau Selalu Ku Gugu
Kasih…
Kau Tak Kenal Pamrih

Guru… Baktimu Tak Kenal Waktu
Guru… Jasamu Besar Untukku
Ilmu… tlah Kau Ukir Di Kalbu
Do’apun Selalu Hadir Dalam Shalatmu

Reff.

Namun… Apa Yang  Kami Beri Untukmu
Tikaman Tajam Menusuk Bagai Sembilu
Torehan Luka Menabur Dalam Sanubarimu
Tebaran Cela Hadir Dalam Langkahmu

Sungguh Kami Siswa Yang Tak Kenal Malu
Sungguh Kami Khilaf Yang Tak Termaaf
Izinkan Kami… Wahai sang guru
Tuk Bersujud Meminta Ampun kepadamu

Meminta Maaf dari sgala alfa 
Meminta  Maaf dari smua dosa

Guru… Sayangku Selalu Untukmu
Guru Do’aku Hanya Untukmu



Hj. Lina
Palangkaraya, 25 April 2012
 


Rabu, 22 Februari 2012

SUDUT HATI YANG MATI

Semua merasa lelah atas situasi ini
Mereka marah dan sering berkeluh kesah
Kadang ku peduli dengan keadaan 
Dengan mengatakan sebuah kebenaran
Kadang ku cuek...
Menutup telinga lalu memejamkan mata

Sulit memang kalau harus diungkapkan
Teramat pahit andai ditelan sendirian

Keharusan tuk sempurna, memang rumit bila harus diterapkan
Namun bukan berarti tidak mungkin bila kita sanggup belajar dari sebuah kekurangan

Janganlah kita menyerah dengan keadaan
Tidak pula harus membuat kita tergesa-gesa dalam membuat kesimpulan
Terlebih dalam memilih sebuah keputusan

Pepatah lama mengatakan"Diam adalah Emas"
Sepertinya ungkapan ini lebih cocok untuk diterapkan 
dari sebuah sudut hati yang telah mati...